Wednesday, 22 June 2016

Anak Simargala Menjadi Menteri - Luhut Binsar Panjaitan

Jenderal (Purn) Luhut Binsar Panjaitan MPA lahir tanggal 28 September 1947 di Simargala, Huta Namora, Kec. Silaen, Kab.Toba Samosir, Sumatra Utara. Walaupun lahir di tanah batak, Luhut Panjaitan banyak menghabiskan masa kecilnya di Riau. Ia ikut ayahnya yang merupakan karyawan PT Caltex Pacific Indonesia (CPI), perusahaan multinasional yang bergerak di bidang perminyakan. Ayahnya pernah dikirim CPI ke Cornell University (Amerika Serikat) untuk tugas belajar. Luhut adalah sulung dari pasangan Bonar Pandjaitan dan ibunya Siti Frida Naiborhu. 

Sekolah dasar hingga SMP ditempuh Luhut Panjaitan di Riau. Selepas SMP, Luhut melanjutkan ke SMA Penabur Bandung. Ayahnya bercita-cita, selepas SMA Luhut bisa melanjutkan pendidikan tingginya ke ITB. Semasa di Bandung, ia ikut mendirikan Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia (KAPI) untuk menentang Orde Lama dan PKI.

Bukan ITB melainkan Akabri yang menjadi pilihannya. Akhirnya pada tahun 1967 Luhut pun terdaftar sebagai siswa Akabri. Ia menjadi lulusan terbaik angkatan 1970 dan mendapatkan penghargaan Adhi Makayasa.

Selepas pendidikan, Luhut pun bertugas di Kopassus dengan pangkat letnan dua. Karir militernya juga banyak dihabiskan di Kopassus. Berbagai jabatan penting pernah disandangnya; Komandan Grup 3 Kopassus, Komandan Pusat Persenjataan Infanteri (Pusenif),  Komandan Pendidikan dan Latihan (Kodiklat) TNI Angkatan Darat. Saat bertugas di Madiun, Jawa Timur tahun sembilan puluhan, ia terpilih  Komandan Korem terbaik.

Luhut punya pengalaman berlatih di unit-unit pasukan khusus terbaik dunia. Berbekal latihan ini, Luhut yang saat itu berpangkat Mayor Inf, terpilih menjadi komandan pertama Detasemen 81 (Den-81) Kopassandha.  Satuan detasemen yang khusus menangani masalah teroris dan salah satu yang terbaik di dunia. Karir Luhut di bidang militer cukup cemerlang hingga ia pun pensiun pada tahun 199 dengan menyandang jenderal bintang empat.


Tidak hanya pendidikan di bidang militer, suami dari Devi Simatupang ini juga menyelesaikan pendidikan Masters in Public Administration, George Washington University, Washington DC, Amerika Serikat.

Setelah pensiun, oleh Presiden B.J. Habibie, Luhut Panjaitan ditugaskan menjadi Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Singapura. Dan saat GusDur terpilih menjadi presiden RI keempat, Luhut Panjaitan dipercaya sebagai Menteri Perdagangan dan Industri Republik Indonesia (2000-2001).

Setelah Gus Dur lengser dari kursi kepresidenan, ia pun tidak menjabat lagi sebagai menteri. Luhut lebih banyak bergelut di kegiatan sosial sepeti mendirikan Yayasan Del. Yayasan ini bertujuan untuk mengoptimalkan SDM Indonesia supaya berguna bagi nusa dan bangsa. Sebagai wujud nyata mendirikan Politeknik Informatika Del di Desa Sitoluama, Kabupaten Toba Samosir.

Pada tahun 2004, Luhut Panjaitan mulai merintis ke dunia usaha terutama sektor energi dan pertambangan. Ia pun mendirikan PT Toba Sejahtra Group. Sekarang perusahaan ini memiliki anak usaha yang bergerak di bidang batu bara, minyak dan gas, perkebunan, dan kelistrikan.

Tanggal 31 Desember 2014 hingga 2 September 2015, Presiden Jokowi mempercayakan posisi sebagai Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia kepada Luhut Panjaitan. Dan pada 12 Agustus 2015 ia ditunjuk menjadi menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan menggantikan Tedjo Edhy Purdijatno.

Pada hari Rabu 27 Juli 2016, Jokowi mengumumkan adanya perombakan kabinet (reshuffle) Jilid II. Luhut Binsar Panjaitan pun ditempatkan di pos barunya sebagai Menteri Koordinator Kemaritiman menggantikan Rizal Ramli. 

Dikutip dari wesbsite pribadi Luhut Panjaitan, berikut adalah riwayat pendidikan, kegiatan dan aktivitasnya.

Riwayat Pendidikan
  • National Resilience Institute of the Republic of Indonesia (1996)
  • George Washington University, Washington, D.C., USA.
  • Masters of Public Administration (1991)
  • National Defense University, Fort McNair, D.C.,USA (1990)
  • SESKOAD (Sekolah Staf Komando Angkatan Darat), Bandung, Jawa Barat, Indonesia (1983)
  • AKABRI (Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia), Magelang, Jawa Timur, Indonesia (1970)
Jabatan Profesional
  • Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Republik Indonesia (2015 – present)
  • Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia (2014 – 2015)
  • Presiden Komisaris PT Toba Sejahtera (2004 – 2014)
  • Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia (2000 – 2001)
  • Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Singapura (1999 – 2000)
  • Komandan Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Darat, Kodiklat (1997 – 1999)
  • Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri, Pussenif TNI-AD (1996 – 1997)
  • Komandan KOREM 081/Dirotsaha Jaya, Madiun, Jawa Timur (1995)
  • Komandan Grup 3 Kopassus (1990)
  • Asisten Operasi (Asops) Kopassus (1989)
  • Pendiri dan Komandan Pertama Detasemen 81 Anti Teroris Kopassus (1981)
Aktivitas Sosial
  • Ketua FORKI (Federasi Olah Raga Karate Indonesia) 2001 - 2010
  • Pendiri Yayasan Del; Institut Teknologi DEL, Politeknik Informatika DEL, SMA Unggul DEL, Sekolah NOAH
  • Pendiri Yayasan Luhur Bakti Pertiwi
  • Pendiri Yayasan Lingkar Bina Prakarsa
  • Pembina Relawan Bravo 5
Pelatihan 
  • Commando Training (1971)
  • Instructor Jungle Warfare Training, Indonesia (1982)
  • Military Training, Germany (1981)
  • Shooting Instructor
  • Anti-Terror Instructor
  • Special Air Service(SAS), UK (1981)
  • Grenzschutzgruppe 9 (Border Police Group 9), Germany - Elite counter-terrorism and special operations unit of the German Federal Police (1981)
  • US Army Jumpmaster School, USA - HALO Jump Master Instructor Training (1980)
  • US Army Special Forces Officer’s Course, USA (1978)
  • US Army, USA - Bomb Disposal Instructor Training (1977)
Bintang Jasa, Tanda Kehormatan dan Penghargaan
  • Ernst   Young Entrepreneur of the Year, untuk kontribusi pada Pengembangan Sosial (2011)
  • Penghargaan dari Komite Olah Raga Indonesia sebagai Pembina Olah Raga terbaik nasional (2006)
  • Komandan Resort Militer (KOREM) terbaik se-Indonesia (1995)
  • Adhi Makayasa sebagai lulusan terbaik Akabri (1970)
Afiliasi
  • Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar (2009-2014)
  • Penasihat senior Rumah Transisi, Tim Transisi Presiden Terpilih Jokowi dan Jusuf Kalla (2014)

 (dari berbagai sumber)

No comments:

Post a Comment