Thursday, 23 June 2016

Dipilih Untuk Memperbaiki Moda Transportasi - Ignasius Jonan




Nama Ignasius Jonan cukup dikenal saat ia menjabat sebagai Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia. Berbagai perubahan di PT. KAI dilakukan saat dia menjabat. Membenahi pelayanan dasar, mengubah orientasi perusahaan, dari orientasi produk ke orientasi pelanggan. Mengubah PT. KAI supaya sesuai dengan keinginan pelanggan. Dan Jonan dinilai cukup berhasil melakukan perubahan wajah PT. KAI, kereta api menjadi transportasi umum yang lebih berkelas.

Selama berkarir di KAI, Jonan berhasil mencatatkan laba setelah sebelumnya di tahun 2008 KAI mengalami kerugian Rp. 835 milyar. Laba yang diperoleh tahun 2009 adalah Rp. 154,8 milyar. Pada tahun 2013 bahkan mencatat laba sebesar Rp. 560,4 milyar. Aset KAI juga semakin bertambah dari Rp. 5,7 triliun pada tahun 2008 hingga mencapai angka Rp.15,2 triliun pada tahun 2013.

Setelah berhasil merubah wajah perkeretaapian Indonesia, Jokowi memberinya tanggung jawab yang lebih besar. Bukan hanya kereta api,  ia juga harus membenahi transportasi darat lainnya juga udara serta laut. Untuk melaksanakan tugas tersebut Jonan pun diangkat sebagai Menteri Perhubungan untuk periode 2014-2019.

Jonan yang lahir di Singapura tanggal 21 Juni 1963 adalah putera seorang pengusaha asal Surabaya, Jusuf Jonan. Jonan menghabiskan masa kecilnya di Singapura. Kemudian pindah ke Surabaya dan menyeselaikan pendidikan SMA nya di SMA St. Louis, Surabaya dan melanjutkan studinya ke  Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga. Gelar master diperolehnya dari  Fletcher School of Law and Diplomacy, Amerika Serikat. Ia juga mengikuti berbagai program pendidikan di Harvard Law School, Columbia Business School, Kennedy School of Government dan di Stanford University.

Sebelum menjabat Direktur PT. KAI, Jonan mempunyai karir yang sangat cemerlang. Tahun 1999 – 2001 menjadi Direktur Citibank/Citigroup, tahun 2001-2006  Direktur Utama PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) dan Managing Director Citibank/Citigroup tahun 2006-2009.

Ignasius Jonan seperti merasa punya “ utang” pada kereta api. Karena ia mengenal istrinya, Ratnawati Jonan, pertama kali di kereta api jurusan Surabaya – Blitar tahun 1985. Pasangan ini dikarunia 2 orang anak, Monica dan Caterine.

Selama memimpin 2 perusahaan BUMN, BPUI dan KAI, Jonan termasuk rajin melaporkan harta kekayaannya ke KPK. Tercatat ia melaporkan harta kekayaan sebanyak tiga kali, pada 10 Mei 2001, pada 5 Juni 2009 dan terakhir pada 5 April 2012.

Menurut data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) terakhir, Jonan memiliki tanah dan bangunan di Jakarta dan Surabaya senilai Rp 14,123 miliar. Di Jakarta, Jonan memiliki tanah dan bangunan di empat lokasi sedangkan di Surabaya 2 lokasi. Harta bergerak yang dimilikinya sebesar Rp 888 juta yang terdiri dari satu Mercedes-Benz dan Land Rover. Harta bergerak lainnya adalah logam mulia, batu mulia, barang antik senilai Rp 249 juta. Ia juga memiliki giro senilai Rp 6,4 miliar dan piutang sebanyak Rp 1,9 miliar, serta uang tunai US$ 5.101 dan tidak punya hutang. (dari berbagai sumber)

No comments:

Post a Comment