Friday, 24 June 2016

Mengenal Lebih Dekat - Tito Karnavian


Kapolri Jenderal Polisi Drs. Badrodin Haiti akan memasuki masa pensiun Juli 2016. Presiden Jokowi mengusulkan nama Tito Karnavian sebagai calon tunggal pengganti Kapolri. Tito juga sudah menjalani uji kelayakan dan kepatutan di ruangan Komisi III DPR pada 23 Juni 2016. 

Banyak yang menilai, pemilihan Tito Karnavian sebagai calon kapolri sudah tepat walaupun masih ada beberapa perwira polri yang lebih senior dari Tito. Hal ini didukung dari segudang prestasi yang dicapainya. 
Tito Karnavian lahir di Palembang, 26 Oktober 1964. Masa kecil hingga remaja dihabiskan di Palembang. Pendidikan dasar diselesaikan pada tahun 1976 dari SD Xaverius 4 Palembang dan melanjut ke SMP Xaverius 2 Palembang. Setelah menyelesaikan SMP tahun 1980, Tito diterima di SMA Negeri 2 Palembang dan lulus pada tahun 1983.

Semasa SMA, Tito termasuk anak yang cerdas. Terbukti dari saat duduk di kelas 3 ia lulus dari semua ujian perintis yang di ikuti.Mulai dari Akademi Kepolisian, Kedokteran Universitas Sriwijaya (UNSRI), Hubungan Internasional Universitas Gajah Mada (UGM) dan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN). Pilihan Tito pun masuk ke AKPOL.

Lulus tahun 1987, Tito adalah lulusan terbaik dan penerima bintang Adhi Makayasa. Tito Karnavian menyelesaikan pendidikan hingga ke jenjang doktor. Tito meraih gelar masternya dari University of Exeter Inggris di tahun 1993. Ia juga menyelesaikan pendidikan S1 tahun 1996 di PTIK bidang ilmu kepolisian dan menjadi lulusan terbaik, dan berhak atas bintang Wiyata Cendekia.

Pada tahun 1998 Tito juga menyelesaikan pendidikan di Massey University Auckland di Selandia Baru tahun 1998 dalam bidang Strategic Studies. Ia menyelesaikan PhDnya pada tahun 2013 dari di Rajaratnam School of International Studies, Nanyang Technological University, Singapura. Ia lulus dengan predikat magna cumlaude.
 
Karir Tito Karnavian di kepolisian cukup cemerlang. Ia adalah angkatan 1987 yang pertama meraih bintang tiga dengan pangkat komjen. Hal itu tidak lepas dari semua prestasi yang dicapainya.

Pada tahun 2001 saat berpangkat Kompol, Tito memimpin Tim Kobra yang berhasil menangkap Tommy Soeharto tersangka pembunuhan hakim Syafiuddin. Atas prestasi ini Tito bersama anggota Tim Kobra mendapat kenaikan luar biasa. Ia pun resmi berpangkat ajun komisaris besar polisi (AKBP).

Pada tahun 2004 dibentuk Densus 88 Antiteror Polda Metro Jaya yang bertujuan untuk membongkar jaringan teroris di Indonesia. Tito pun terlibat di dalamnya dan memimpin tim yang terdiri dari 75 personil. Saat di Densus, Tito juga mendapat kenaikan pangkat luar biasa menjadi Kombes Pol, setelah Densus 88 Antiteror berhasil melumpuhkan teroris Dr Azahari dan kelompoknya di Batu, Malang, Jawa Timur. Detasemen 88 juga berhasil membongkar konflik Poso dan menangkap 19 dari 29 orang DPO.

Puncaknya tahun 2009, berhasil membongkar jaringan terorisme di Indonesia dan melakukan pengepungan teroris di Solo hingga menewaskan 4 orang termasuk Noordin Mohammed Top. Tito pun mendapat kenaikan pangkat luar biasa dan menjadi brigadir jenderal. Ia pun menjadi pimpinan pertama Densus 88, Detasemen antiteror Mabes Polri.

Tito mendapat promosi menjadi Kapolda Papua tanggal 21 Sept 2012 setelah sebelumnya menjabat Deputi Penindakan dan Pembinaan Kemampuan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Jabatan Kapolda Papua diembannya hingga 16 Juli 2014. Setelah dari Papua ia pun diserahi tanggung jawab sebagai Asisten Kapolri Bidang Perencanaan Umum dan Pengembangan (Asrena).

Tanggal 12 Juni 2015, Tito ditunjuk menjadi Kapolda Metro Jaya. Berada di kota yang menjadi barometer Indonesia, Tito pun menjadi bahan pemberitaan. Sejumlah perubahan dan prestasi pun ditorehkan di kota ini. Salah satu prestasi besarnya di Jakarta saat terjadi teror bom dan penembakan di pusat perbelanjaan di Sarinah. Tak butuh waktu lama utuk menguasai kembali Ibu kota dan mengembalikan keadaan kondusif.

Tanggal 14 Maret 2016, Tito pun mendapat promosi menjadi kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) menggantikan Komjen (Pol) Usman Saud Nasution yang memasuki masa pensiun. Tito pun akhirnya berhak atas tiga bintang di pundaknya. Dia pun resmi menyandang pangkat komisaris jenderal polisi.

Pada tanggal 13 Juli 2016, Tito Karnavian menduduki jabatan baru sebagai Kapolri setelah dilantik oleh Presiden Joko Widodo  di Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat. Tito menggantikan Jendral Pol Badrodin Haiti yang akan memasuki masa pensiun pada akhir Juli mendatang.

Riwayat Jabatan
  • Perwira Samapta Polres Metro Jakarta Pusat (1987)
  • Kanit Jatanras Reserse Polres Metro Jakarta Pusat (1987–1991)
  • Wakapolsek Metro Senen Polres Metro Jakarta Pusat (1991–1992)
  • Wakapolsek Metro Sawah Besar Polres Metro Jakarta Pusat
  • Sespri Kapolda Metro Jaya (1996)
  • Kapolsek Metro Cempaka Putih Polres Metro Jakarta Pusat (1996–1997)
  • Sespri Kapolri (1997–1999)
  • Kasat Serse Ekonomi Reserse Polda Metro Jaya (1999–2000)
  • Kasat Serse Umum Reserse Polda Metro Jaya (2000–2002)
  • Kasat Serse Tipiter Reserse Polda Sulawesi Selatan (2002)
  • Koorsespri Kapolda Metro Jaya (2002 – 2003)
  • Kasat Serse Keamanan Negara Reserse Polda Metro Jaya (2003 – 2005)
  • Kaden 88 Anti Teror Polda Metro Jaya (2004 – 2005)
  • Kapolres Serang Polda Banten (2005)
  • Kasubden Bantuan Densus 88 Anti Teror Polri (2005)
  • Kasubden Penindak Densus 88 Anti Teror Polri (2006)
  • Kasubden Intelijen Densus 88 Anti Teror Polri (2006 – 2009)
  • Kadensus 88 Anti Teror Polri (2009-2010)
  • Deputi Penindakan dan Pembinaan Kemampuan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) (2011-21 Sept 2012)
  • Kapolda Papua (21 Sept 2012-16 Juli 2014)
  • Asrena Polri (16 Juli 2014-12 Juni 2015)
  • Kapolda Metro Jaya (12 Juni 2015-16 Maret 2016)
  • Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) (16 Maret 2016-13 Juli 2016)
  • Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (13 Juli 2016 - sekarang) 
Tanda Kehormatan/Penghargaan
  • Bintang Adhi Makayasa (lulusan terbaik Akpol) (1987)
  • Bintang Wiyata Cendekia (lulusan terbaik Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian Jakarta) (1996)
  • Kenaikan Pangkat Luar Biasa Mayor ke Ajun Komisaris Besar (2001)
  • Kenaikan Pangkat Luar Biasa Ajun Komisaris Besar ke Komisaris Besar (2005)
  • Penghargaan memimpin operasi anti teror di daerah konflik Poso Sulawesi Tengah (2007)
  • Kenaikan Pangkat Luar Biasa Komisaris Besar ke Brigadir Jenderal (2009)
  • Kenaikan Pangkat Luar Biasa Brigadir Jenderal ke Inspektur Jenderal (2011) (Penyesuaian kepangkatan BNPT)
  • Bintang Seroja Lulusan Terbaik Lemhanas PPSA 17 (2011)
  • Bintang Bhayangkara Nararya
  • Bintang Bhayangkara Pratama
  • Satyalencana Kesetiaan 8 Tahun
  • Satyalencana Kesetiaan 16 Tahun
  • Satyalencana Kesetiaan 24 Tahun
  • Satyalencana Dwidaya Sistha
  • Satyalencana Ksatria Tamtama
  • Satyalencana Bhakti Nusa
  • Satyalencana Darma Nusa
  • Satyalencana Bhakti Buana
  • Satyalencana Jana Utama
  • Satyalencana Santi Dharma
  • Satyalencana Karya Bakti
  • Satyalencana Seroja
  • Satyalencana Dharma Phala
  • Satya Lencana Nararia
  • Satya Lencana UN Mission
  • The United Nation Medal (PBB)
Kasus Menonjol yang Ditangani
  • Korupsi Buloggate (1999)
  • Bom Kedubes Filipina, Jakarta (2000)
  • Bom Bursa Efek Jakarta, Jakarta (2001)
  • Bom Malam Natal Jakarta (2001)
  • Bom Plaza Atrium – Senen –Jakarta Pusat (2001)
  • Pembunuhan Hakim Agung Safiudin Kartasasmita, Jakarta (2001)
  • Bom Makassar, Sulawesi Selatan (2002)
  • Bom di gedung MPR/DPR – Jakarta (2003)
  • Bom bandara internasional Sukarno Hatta Jakarta (2003)
  • Bom J.W. Mariott, Jakarta (2003)
  • Pembunuhan direktur PT. ASABA  oleh kelompok Gunawan Santosa (2004)
  • Bom Cimanggis Depok (2004)
  • Bom Kedubes Australia Jakarta (2004)
  • Bom Bali II (2005)
  • Mutilasi 3 siswi di Poso, Sulawesi Tengah (2006)
  • Bom Pasar Tentena, Poso, Sulawesi Tengah (2005)
  • Mutilasi Kepala Desa Pinedapa, Poso, Sulawesi Tengah (2006)
  • Penanganan Konflik Demo Mahasiswa USU dengan DPRD Sumut (2008)
  • Bom Hotel Ritz Carlton dan JW Marriott, Jakarta (2009)
  • Operasi pengungkapan latihan paramiliter teroris di Aceh (2010)
  • Operasi pengungkapan perampokan bersenjata CIMB bank Medan (2010)
  • Operasi pengungkapan Bom Bunuh Diri di Polres Cirebon Kota (2011)
  • Operasi Pengungkapan Bom Buku dan Parsel di Jakarta (2011)
  • Operasi Pengungkapan Terorisme Penembakan dan Bom di Aceh (2012)
  • Penanganan berbagai konflik separatis di Papua (2012-2014)
  • Rekening gendut Aiptu Labora Sitorus (2013-2014)
  • Bom Bunuh Diri di Sarinah Building, Thamrin, Jakarta Pusat (2016)
(dari berbagai sumber)


No comments:

Post a Comment