Wednesday 27 July 2016

Kembali Untuk Membenahi Perekonomian Indonesia - Sri Mulyani

Setelah enam tahun berkarir di Bank Dunia, Sri Mulyani akhirnya kembali ke Indonesia.  Menjawab panggilan Presiden Jokowi, Sri Mulyani pun meninggalkan jabatannya sebagai Managing Director di lembaga keuangan internasional tersebut. Sri Mulyani ingin mendedikasikan diri untuk mempercepat agenda pembangunan Indonesia.

Jabatan menteri bukanlah hal baru buat Sri Mulyani. Di kabinet Indonesia Bersatu pimpinan SBY, Sri Mulyani menjadi Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas dan Menteri Keuangan. Oleh Emerging Markets  ia  pernah dinobatkan sebagai Menteri Keuangan terbaik se-Asia pada tahun 2006, 2007,2008. Selain itu ia juga menjadi wanita berpengaruh kedua di Indonesia versi majalah Globe Asia bulan Oktober 2007 dan sebagai wanita paling berpengaruh ke-23 di dunia versi majalah Forbes tahun 2008.

Jabatan Menteri Keuangan di Kabinet Kerja resmi dijabat oleh Sri Mulyani setelah adanya perombakan kabinet (reshuffle) Jilid II pada Rabu 27 Juli 2016. Ia menggantikan Bambang Brodjonegoro yang digeser menjadi Kepala Bappenas.

Sri Mulyani Indrawati, S.E., M.Sc., Ph.D, lahir di Bandar Lampung, Lampung pada 26 Agustus 1962.  Ia lahir ditengah-tengah keluarga akademisi. Orang tuanya alm. Prof Satmoko, guru besar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang (FIP Unnes)  dan alm. Prof Dr Retno Sriningsih Satmoko, Guru Besar Luar Biasa Universitas Negeri Semarang. Setelah menyelesaikan pendidikan SMP di SMP Negeri 2 Bandar Lampung tahun 1978, Sri Mulyani melanjutkan ke SMA Negeri 3 Semarang dan lulus tahun 1981. Pada tahun 1981, ia pun resmi menjadi mahasiswa di Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia.

Wanita yang cukup dikenal sebagai pakar ekonomi ternama di Indonesia  ini melanjutkan pendidikan master dan doktornya di University of lllinois Urbana Champaign, U.S.A. Setelah menyelesaikan pendidikan, Sri Mulyani kembali ke Indonesia dan aktif menjadi pengajar di almamaternya.

Sri Mulyani menikah dengan Tony Sumartono, dan dikaruniai 3 orang anak, Dewinta Illinia, Adwin Haryo Indrawan dan Luqman Indra Pambudi.

Sri Mulyani memang pribadi yang lugas dan cerdas. Analisisnya kritis, dan jernih. Hal inilah yang membuatnya dipercaya untuk memegang jabatan penting baik di dalam maupun luar negeri.

Salah satu cobaan terbesar Sri Mulyani adalah Kasus Century. Kasus yang bermuatan politis  inilah yang membuat dirinya meninggalkan posisi Menteri Keuangan pada 20 Mei 2010 dan menerima pinangan Bank Dunia.

Dikutip dari merdeka.com, berikut karir  Sri Mulyani.
  • Menteri Keuangan (27 Juli 2016 – Sekarang)
  • Direktur Pelaksana Bank Dunia (1 Juni 2010-27 Juli 2016)
  • Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Kabinet Indonesia Bersatu
  • Executive Director IMF mewakili 12 negara Asia Tenggara (2002-2004).
  •  Konsultan USAid di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat (2001-2002)
  •  Dewan Ekonomi Nasional (1999-2001)
  • Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LPEM FEUI), Juni 1998 – Sekarang
  • Nara Sumber Sub Tim Perubahan UU Perbankan, Tim Reformasi Hukum – Departemen Kehakiman RI, Agustus 1998 s/d Maret 1999.
  • Tim Penyelenggara Konsultan Ahli Badan Pembinaan Hukum Nasional Tahun 1999 – 2000, Kelompok Kerja Bidang Hukum Bisnis, Menteri
  • Kehakiman Republik Indonesia,  15 Mei 1999 – Sekarang
  •  Anggota Tim Asistensi Menteri Keuangan Bidang Keuangan dan Moneter, Departemen Keuangan RI, Juni 1998 s/d sekarang.
  • Dewan Juri Lomba Karya Ilmiah Remaja LIPI-TVRI XXXI, Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial, Kebudayaan dan Kemanusiaan, terhitung 1 April 1999 - Sekarang
  • Redaktur Ahli Majalah bulanan Manajemen Usahawan Indonesia, Agustus 1998 – Sekarang
  •  Anggota Komisi Pembimbing mahasiswa S3 atas nama Sdr. Andrianto Widjaya NRP. 95507 Program Doktor (S3) Program Studi Ilmu Ekonomi Pertanian, Institute  Pertanian Bogor, Juni 1998
  • Ketua I Bidang Kebijakan Ekonomi Dalam dan Luar Negeri serta Kebijaksanaan Pembangunan, PP Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), 1996 – 2000
  • Kepala Program Magister Perencanaan Kebijakan Publik-UI, 1996-Maret 199
  • Wakil Kepala Bidang Penelitian LPEM FEUI, Mei 1995 – Juni 1998
  • Wakil Kepala Bidang Pendidikan dan Latihan LPEM FEUI, 1993 – Mei 1995
  • Research Associate, LPEM FEUI, 1992 – Sekaran
  • Pengajar Program S1 & Program Extension FEUI, S2, S3, Magister
  • Manajemen Universitas Indonesia, 1986 – Sekarang
  • Anggota Kelompok Kerja – GATS Departemen Keuangan, RI 1995
  • Anggota Kelompak Kerja Mobilitas Penduduk Menteri Negara Kependudukan – BKKBN, 1995
  • Anggota Kelompok Kerja Mobilitas Penduduk, Asisten IV Menteri Negara Kependudukan, BKKBN, Mei – Desember 1995
  • Staf Ahli Bidang Analisis Kebijaksanaan OTO-BAPPENAS, 1994 – 199
  • Asisten Profesor, University of lllinois at Urbana, Champaign, USA, 1990 – 1992
  • Asisten Pengajar Fakultas Ekonomi – Universitas Indonesia, 1985 – 1986
  • Research Demand for Housing, World Bank Project, 1986
  • Kompetisi Perbankan di Jakarta/Indonesia, BNI 1946, 1987
  • Study on Effects on Long-term Overseas Training on Indonesia
  • Participant Trainees. OTO Bappenas – LPEM FEUI, 1998
  • Penyusunan Study Dampak Ekonomi Sosial Kehutanan Indonesia. Departemen Kehutanan – LPEM FEUI, 1992
  • Survei Pemasaran Pelumas Otomotif Indonesia. Pertamina – LPEM FEUI, 1993
  • The Prospect of Automotive Market and Factors Affecting Consumer Behavior on Purchasing Car. PT. Toyota Astra – LPEM FEUI, 1994
  • Inflasi di Indonesia : Fenomena Sisi Penawaran atau Permintaan atau keduanya. Kantor Menko Ekuwasbang – Bulog – LPEM FEUI, 1994
  • Restrukturisasi Anggaran Daerah. Departemen Dalam Negeri – LPEM FEUI, 1995
  • The Evaluation of Degree and non degree training – OTO Bappenas, 1995
  • Fiscal Reform in Indonesia : History and Perspective, 1995
  • Potensi Tabungan Pelajar DKI Jakarta. Bank Indonesia – LPEM FEUI, 1995
  • Studi Rencana Kerja untuk Pelaksanaan Kegiatan Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Nasional, Departemen Pariwisata, Pos & Telekomunikasi – LPEM FEUI, 1996
  • Interregional Input-Output (JICA Stage III), 1996
  • Studi Kesiapan Industri Dalam Negeri Memasuki Era Perdagangan Bebas, Departemen Perindustrian dan Perdagangan, LPEM FEUI, 1997
  • Penyusunan Rancangan Repelita VII. Departemen Perindustrian dan Perdagangan, 1997
  • Indonesia Economic Outlook 1998/1999. Indonesia Forum 1998
  • Country Economic Review for Indonesia. Asian Development Bank, 1999

(dari berbagai sumber)


No comments:

Post a Comment