Mohammad Natsir lahir pada tanggal 17 Juli 1908 di Solok, Sumatera
Barat. Mohammad Natsir merupakan seorang politikus dan tokoh islam terpelajar.
Mohammad Natsir juga merupakan mantan perdana menteri Indonesia
yang ke lima. Ayahnya adalah Mohammad Idris Sutan Saripado yang merupakan
seorang pegawai pemerintahan dan ibunya bernama Khadijah.
Di tahun 1916, Mohammad Natsir belajar di HIS yang merupakan
sekolah India Belanda di Adabiyah, Padang. Setelah beberapa bulan, Mohammad
Natsir pindah ke HIS (Hollandsch-Inlandsche School) Solok dan belajar di sana
sampai selesai kemudian melanjutkan pendidikan di Madrasah Diniyah dengan tetap
melanjutkan pendidikan formal di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) dan
Mohammad Natsir bergabung dengan Pandu Nationale Islamietische Pavinderij dan
Jong Islamieten Bond. Mohammad Natsir juga belajar bermain Biola.
Setelah menamatkan pendidikan di Sumatera Barat, Mohammad Natsir
pindah ke Bandung. Di bandung, Mohammad Natsir melanjutkan pendidikan di
Algememe Midelbare School (AMS).
Mohammad Natsir memilih sekolah karena kelas klasik baratnya.
Dari tahun 1928 hingga 1932, Mohammad Natsir menjadi seorang ketua dari JIB
bandung. Mohammad Natsir kemudian mendapatkan sebuah izin mengajar setelah
belajar selama dua tahun di sebuah akademi pelatihan guru untuk warga local.
Meskipun, Mohammad Natsir telah mempelajari islam terlebih dahulu
di Sumatera Barat, ketika di Bandung Mohammad Natsir lebih mendalami
ketertarikannya pada agama, termasuk subjek seperti interpretasi Al Quran, ilmu
hukum islam dan dialektika. Mohammad Natsir kemudian belajar dengan Ahmad
Hassan, seorang pemimpin dari Persatuan Islam.
Setelah mempelajari mengenai doktin islam lebih mendalam. Mohammad Natsir
menulis sebuah artikel untuk dipublikasi di tahun 1929 dan selama tahun 1930an
Mohammad Natsir menulis beberapa makalah yang bertemakan islam.
Mohammad Natsir masuk ke dalam dunia politik di pertengahan tahun
1930an, pamornya meningkat melalui partai Islam. Pada tanggal 5 September 1950,
Mohammad Natsir dipilih sebagai seorang perdana menteri.
Mohammad Natsir menjabat sampai pada tanggal 26 April 1951.
Setelah masa jabatannya sebagai perdana menteri selesai, Mohammad Natsir
menjadi lebih vocal mengenai peranan islam di Indonesia dan akibat sikapnya
tersebut, Mohammad Natsir ditangkap.
Kemudian dibebaskan pada tahun 1966 setelah pemerintahan Orde Baru
mengambil kekuasaan. Mohammad Natsir melanjutkan kritikannya pada pemerintah
sehingga membuatnya dibatasi untuk bepergian.
Mohammad Natsir menulis mengenai pandangannya terhadap islam
sekitar 45 buku dan ratusan artikel. Mohammad Natsir menerbitkan beberapa
karyanya dalam dua bahasa Indonesia, Inggris dan juga Belanda.
Tema yang diambil mulai dari doktrin islam, kebudayaan, hubungan
islam dan politik serta peranan perempuan di dalam islam. Kemudian
karya-karyanya yang terakhir lebih fokus pada politik termasuk hubungan
Islam-Kristen dan khotbah Islam.
Mohammad Natsir mendapatkan gelar doktor kehormatan selama
hidupnya dari Lebanon dan dari Malaysia. Pada tanggal 10 November 2008,
Mohammad Natsir mendapatkan penghargaan sebagai salah satu pahlawan nasional
Indonesia. Mohammad Natsir meninggal pada tanggal 11 Maret 1993.
Sumber : http://jokowarino.id
No comments:
Post a Comment