Thursday, 19 May 2016

Muhammad Husni Thamrin - Pahlawan dari Tanah Betawi



Muhammad Husni  Thamrin lahir di Sawah Besar, Jakarta, pada 16 Februari 1894. Ayahnya keturunan Eropa berdarah Inggris dan ibunya orang Betawi. Dia berasal dari keluarga berada. Kakeknya adalah pemilik hotel di kawasan Petojo dan ayahnya, Thamrin Mohamad Thabrie juga pernah menjadi Wedana Batavia pada 1908.

Thamrin fasih berbahasa Belanda dan mampu berdebat. Menurut Sejarawan LIPI Asvi Marwan Adam, Thamrin memulai karier sebagai pegawai magang di Residen Batavia dan pegawai klerk di perusahaan pelayaran KPM, selanjutnya duduk di Dewan Kota (Gemeenteraad, 1919-1941) lalu berjuang di Dewan Rakyat (Volksraad, 1927-1941).

Setelah dr. Sutomo wafat pada 1938, Thamrin menggantikannya sebagai wakil Ketua Partai Indonesia Raya (Parindra). Perjuangannya di Volksraad tetap dilanjutkan dengan sebuah mosi, agar istilah Nederlands Indie, Nederlands Indische dan Inlander diganti dengan istilah Indonesia, Indonesische dan Indonesiea.

Perjuangan Thamrin merebut kemerdekaan, kata Asvi, sedikit berbeda dengan tokoh pergerakan kemerdekaan kala itu. Seperti Soekarno yang terkesan blak-blakan dalam berjuang, Thamrin justru lebih kooperatif. Meski kooperatifnya Thamrin tidak berdasar atas loyalitas terhadap Belanda.

Modus Thamrin ini pun terbilang ampuh. Saat pergerakan Soekarno, Hatta, dan Sjahrir terkesan mandek, Thamrin tetap bergerak dengan bersemangat di Volksraad. Kendati kemudian, Thamrin tetap harus menanggung “cambuk” dari Belanda. Bedanya Bung Karno dibuang ke Ende, Nusa Tenggara Timur, Thamrin dikenakan tahanan rumah, setelah Soekarno berkunjung ke rumahnya.

Sebab lainnya, dia menolak mengibarkan bendera Belanda di rumahnya pada ulang tahun Ratu Wilhelmina, 31 Agustus 1940. Menurut Asvi, Thamrin juga sempat mempelesetkan JINTAN, obat kumur murah buatan Jepang, menjadi "Jenderal Japan Ini Nanti Toeloeng Anak Negeri". Selain itu, tokoh Jepang Kobajashi dipanjangkan menjadi "Koloni Orang Belanda akan Japan Ambil Seantero Indonesia".

Tahun 1960, MH Thamrin diangkat sebagai sebagai pahlawan nasional oleh PresidenSoekarno dan namanya diabadikan menjadi nama jalan protokol di Jakarta.

Sumber : http://news.okezone.com

No comments:

Post a Comment