Thursday 2 June 2016

Bapak Pembangunan Nasional - Presiden RI Kedua


Tanggal 21 Mei 1998 mungkin peristiwa yang paling bersejarah bagi mahasiswa pada saat itu tapi menjadi peristiwa yang menyedihkan untuk H.M. Soeharto. Berkuasa sebagai Presiden RI kedua (menggantikan Ir.Soekarno) selama 32 tahun (1966 – 1998), akhirnya harus lengser. Pukul 09.05 Soeharto mengumumkan mundur dari kursi Presiden dan BJ. Habibie disumpah menjadi Presiden RI ketiga.

* * *

H.M. Soeharto, lahir di Kemusuk, desa Argomulyo, kecamatan Sedayu, Bantul, Yogyakarta. Soeharto kecil lebih banyak diasuh oleh kakak perempuan ayahnya. Ayahnya sendiri, Kertosudiro sudah bercerai dengan ibunya Soeharto, Sukirah sebelum Soeharto berumur 40 hari.

Saat sudah memasuki usia sekolah dasar, Soeharto mulai bersekolah di SD di Desa Puluhan, Godean. Kemudian pindah di SD Pedes Yogyakarta dan lanjut lagi pindah ke Wuryantoro, Wonogiri, Jawa Tengah. Saat di Wonogiri Soeharto tinggal di rumah bibinya, istri dari seorang mantri tani bernama Prawirowiharjo.

Disinilah  Soeharto digembleng dengan aneka kedisiplinan. Baik dari disiplin hidup maupun disiplin belajar di sekolah. Di keluarga bibinya ini jugalah Soeharto mendapat pendidikan agama yang kuat. Dari pamannya Prawirowiharjo ia juga belajar tentang bertani yang baik. 

Soeharto melanjutkan pendidikan nya ke SMP Muhammadiyah di Yogyakarta. Ia sengaja memilih sekolah ini karena siswanya boleh mengenakan sarung dan tanpa memakai alas kaki (sepatu). Setelah menyelesaikan pendidikannya di SMP, Soeharto ingin melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Tapi karena kemiskinan yang mendera, akhirnya ia mengurungkan niatnya. Ia pun dengan susah payah mencari-cari lowongan pekerjaan.

Nasib baik dan menjadi titik awal karir Soeharto di militer, ketika 1 Juni 1940 ia diterima sebagai siswa sekolah militer di Gombong, Jawa Tengah. Ia mengikuti selama pendidikan selama 6 bulan dan menjadi lulusan terbaik. Ia lulus dengan pangkat kopral.

Pada tahun 1942, Soeharto mulai menapaki kariernya di  dunia militer. Bergabung dengan tentara KNIL dengan pangkat Sersan. Sedangkan di PETA ia menjadi komandan resimen dengan pangkat mayor, dan komandan batalyon berpangkat letnan kolonel.

Pada tanggal 26 Desember 1947, Letkol Soeharto mempersunting Siti Hartinah . Perkawianan mereka dilangsungkan di Solo. Mereka dikaruniai enam orang anak : Siti Hardiyanti Hastuti, Sigit Harjojudanto, Bambang Trihatmodjo, Siti Hediati Herijadi, Hutomo Mandala Putra dan Siti Hutami Endang Adiningsih.

Pada 1 Maret 1949, TNI ingin menunjukkan kepada dunia bahwa mereka masih kuat. Setelah meminta persetujuan Sri Sultan Hamangkubuwono IX, Brigade X pimpinan Letkol Soeharto melakukan Serangan Umum ke Yogyakarta, yang saat itu menjadi ibu kota RI.

Soeharto mendapatkan pangkat kolonel pada Januari 1957 saat ia menjabat Panglima Tentara dan Teritorium IV Diponegoro. Pada 1 Januari 1960, pangkatnya menjadi brigadir jenderal. Sedangkan pangkat mayor jenderal didapatkan pada 1 Januari 1962.

Tanggal 1 Oktober 1965, meletus G-30-S/PKI. Soeharto mengambil alih pimpinan Angkatan Darat. Selain dikukuhkan sebagai Pangad, Jenderal Soeharto ditunjuk sebagai Pangkopkamtib oleh Presiden Soekarno. Bulan Maret 1966, Jenderal Soeharto menerima Surat Perintah 11 Maret dari Presiden Soekarno. Tugasnya, mengembalikan keamanan dan ketertiban serta mengamankan ajaran-ajaran Pemimpin Besar Revolusi Bung Karno.

Karena situasi politik yang memburuk setelah meletusnya G-30-S/PKI, Sidang Istimewa MPRS, Maret 1967, menunjuk Soeharto sebagai Pejabat Presiden, dikukuhkan selaku Presiden RI Kedua, Maret 1968. Beliau berkuasa selama 32 tahun.

Soeharto yang dianugerahi sebagai Bapak Pembangunan Nasional oleh MPR meninggal meninggal di Jakarta, 27 Januari 2008 . Ia dimakamkan di Kompleks Astana Giribangun, Karanganyar, Jateng, dengan upacara kemiliteran yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.





No comments:

Post a Comment