Dr. Rizal Ramli ditunjuk Presiden Jokowi untuk
menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik
Indonesia sejak 12 Agustus 2015. Pada era pemerintahan PresidenAbdurrahman Wahid, Rizal Ramli juga pernah menjabat sebagai Kepala Badan
Urusan Logistik (Bulog), Menteri Koordinator bidang Perekonomian,
serta Menteri Keuangan Indonesia.
Rizal Ramli lahir di Padang, Sumatera Barat, 10
Desember 1954. Menamatkan pendidikan Sekolah Dasar hingga SMA di
Bogor, Rizal Ramli melanjutkan pendidikan tinggi nya ke Institut
Teknologi Bandung. Semasa menjadi mahasiswa, ia pernah dipenjara karena
menentang terpilihnya kembali Soeharto sebagai presiden berkuasa pada rezim
orde baru.
Rizal Ramli yang oleh sebagian kalangan dijuluki “Sang
Penerobos” karena ide-idenya yang tidak konvensional serta
berpihak kepada rakyat, meraih gelar doktor ekonomi dari Universitas Boston
pada tahun 1990.
Rizal Ramli banyak melakukan terobosan. Dimulai saat
ia menjabat sebagai Kepala Bulog pada tahun 2000. Walau hanya menjabat selama
15 bulan, Rizal Ramli membuat kebijakan penting:
- Penghapusan
rekening off-budget menjadi on-budget yang
mengakibatkan angka surplus yang cukup tinggi bagi Bulog. Ia juga
melakukan penyederhanaan dan konsolidasi rekening-rekening Bulog yang
sebelumnya berjumlah 117 rekening menjadi hanya 9 rekening saja.
- Melakukan
proses restrukturisasi untuk mempersiapkan Bulog menjadi
Perusahaan Umum (Perum).
- Melakukan
rotasi pejabat Bulog dengan menukar posisi pejabat yang sebelumnya
berdinas di 'tempat basah' dipindahkan ke wilayah yang dianggap 'kering'
dan sebaliknya.
Rizal
Ramli diangkat sebagai Menko Perekonomian pada Agustus 2000. Tak lama setelah
diangkat, ia langsung mencanangkan 10 Program Percepatan Pemulihan
Ekonomi, yang meliputi:
- Menciptakan stabilitas di sektor finansial
- Meningkatkan kesejahteraan rakyat di pedesaan untuk memperkuat stabilitas sosial-politik
- Memacu pengembangan usaha skala mikro dan usaha kecil menengah (UKM)
- Meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani
- Mengutamakan pemulihan ekonomi berlandaskan investasi daripada berlandaskan pinjaman
- Memacu peningkatan ekspor
- Menjalankan privatisasi bernilai tambah
- Melaksanakan desentralisasi ekonomi dengan tetap menjaga keseimbangan fiskal
- Mengoptimalkan pemanfaatan suberdaya alam
- Mempercepat restrukturisasi perbankan
Pada Mei 2001, Rizal Ramli mendorong penghapusan cross-ownership dan cross-management antara
PT Telkom dan PT Indosat. Langkah ini dimaksudkan untuk meningkatkan kompetisi
dan mendorong kedua operator telekomunikasi nasional tersebut menjadi full
service operators. Banyak kalangan, baik domestik maupun internasional,
menilai kebijakan yang ditempuh Rizal Ramli tersebut sebagai langkah yang tepat
dan kredibel. Lewat terobosannya tersebut, negara berhasil memperoleh
tambahan penerimaan Rp4,2 trilliun tanpa menjual selembar
pun saham Telkom atau Indosat.
Pada 12 Juni 2001, Rizal Ramli digeser untuk menduduki
posisi sebagai Menteri Keuangan. Tapi karena masa peralihan dari pemerintahan
Gus Dur ke Presiden Megawati, ia resmi menjabat pada tanggal 23 Juli 2001. Ia
menduduki posisi ini hingga 9 Agustus 2001.
Tercatat, Rizal Ramli juga penah menduduki posisi
sebagai komisaris utama di beberapa BUMN seperti, PT. Semen Gresik dan BNI.
Saat menjabat sebagai Komisaris PT. Semen Gresik, ia berhasil meningkatkan laba bersih dari 1,3 Triliun Rupiah
menjadi 1,8 Triliun Rupiah.
Rizal Ramli menjabat sebagai
Komisaris Utama BNI hanya enam bulan. Ia mengundurkan diri karena diserahi
tanggung jawab lebih besar oleh Presiden Jokowi, yaitu sebagai Menteri
Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber
Daya.
Saat ini Rizal Ramli membawahi enam
kementerian yaitu: Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian
Perhubungan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian
Pariwisata, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)
dan Kementerian Pertanian. (dari berbagai sumber)
Rizal Ramli harus mengakhiri jabatannya sebagai menteri, setelah Presiden Jokowi mengadakan perombakan kabinet (reshuffle) Jilid II pada hari Rabu 27 Juli 2016. Posisinya sebagai Menko Kemaritiman digantikan oleh Luhut Binsar Panjaitan.
Rizal Ramli harus mengakhiri jabatannya sebagai menteri, setelah Presiden Jokowi mengadakan perombakan kabinet (reshuffle) Jilid II pada hari Rabu 27 Juli 2016. Posisinya sebagai Menko Kemaritiman digantikan oleh Luhut Binsar Panjaitan.
No comments:
Post a Comment