Tuesday, 17 May 2016

Lambertus Nicodemus Palar - Sang Diplomat

Lambertus Nicodemus Palar atau biasa dikenal dari singkatannya LN Palar. Lahir di di Rurukan, Tomohon, Sulawesi Utara pada 5 Juni 1900 dan meninggal di Jakarta pada 12 Februari 1981 di usia 80 tahun.

Pria yang juga akrab dipanggil Babe Palar tersbeut merupakan tokoh dan diplomat dari Provinsi Sulawesi Utara yang pada 1947 berhasil mendesak Dewan Keamanan PBB untuk memerintahkan Belanda melakukan gencatan senjata dengan Indonesia. Dia juga berhasil menyakinkan eksistensi Indonesia kepada perwakilan negara-negara di PBB.

Anak dari Gerrit Palar dan Jacoba Lumanauw itu pernah menjadi Duta Besar Indonesia di India, Jerman Timur, Uni Soviet, Kanada, dan Amerika Serikat.

Dia memulai pendidikan di sekolah Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) di Tondano. Kemudian melanjut ke Algeme(e)ne Middelbare School (AMS) di Yogyakarta, dan tinggal bersama Sam Ratulangi. 

Pada 1922, Palar masuk ke Technische Hoogeschool di Bandung, yang kini dikenal sebagai Institut Teknologi Bandung (ITB) yang mempertemukannya dengan para tokoh kemerdekaan, termasuk Soekarno.

Setelah sempat menghentikan kuliahnya dan kembali ke Minahasa, Palar kembali sekolah hukum di Rechtshoogeschool te Batavia, Sekolah Tinggi Hukum di Jakarta saat itu yang juga menjadi cikal bakal Fakultas Hukum UI). Pada 1928 dia pindah ke Belanda dan kuliah di Universitas Amsterdam.

Palar juga berjasa dalam mengatasi konflik Belanda dan Indonesia, pengakuan kemerdekaan Indonesia oleh Belanda hingga masuknya Indonesia ke dalam keanggotaan PBB.

Saat Indonesia menjadi anggota ke-60 di PBB pada 28 September 1950, Palarlah yang berpidato sebagai perwakilan Indonesia di muka Sidang Umum PBB. 

Sumber : http://niasonline.net

No comments:

Post a Comment