Tanggal 21 Mei 1998 mungkin peristiwa yang paling
bersejarah bagi mahasiswa pada saat itu tapi menjadi peristiwa yang menyedihkan
untuk H.M. Soeharto. Berkuasa sebagai Presiden RI kedua (menggantikan Ir.Soekarno) selama 32 tahun (1966 – 1998), akhirnya harus lengser. Pukul 09.05
Soeharto mengumumkan mundur dari kursi Presiden dan BJ. Habibie disumpah
menjadi Presiden RI ketiga.
* * *
H.M. Soeharto, lahir di Kemusuk, desa Argomulyo,
kecamatan Sedayu, Bantul, Yogyakarta. Soeharto kecil lebih banyak diasuh oleh
kakak perempuan ayahnya. Ayahnya sendiri, Kertosudiro sudah bercerai dengan
ibunya Soeharto, Sukirah sebelum Soeharto berumur 40 hari.
Saat sudah memasuki usia sekolah dasar, Soeharto mulai
bersekolah di SD di Desa Puluhan, Godean. Kemudian pindah di SD Pedes
Yogyakarta dan lanjut lagi pindah ke Wuryantoro, Wonogiri, Jawa Tengah. Saat di
Wonogiri Soeharto tinggal di rumah bibinya, istri dari seorang mantri tani
bernama Prawirowiharjo.
Disinilah
Soeharto digembleng dengan aneka kedisiplinan. Baik dari disiplin hidup
maupun disiplin belajar di sekolah. Di keluarga bibinya ini jugalah Soeharto
mendapat pendidikan agama yang kuat. Dari pamannya Prawirowiharjo ia juga
belajar tentang bertani yang baik.
Soeharto melanjutkan pendidikan nya ke SMP Muhammadiyah
di Yogyakarta. Ia sengaja memilih sekolah ini karena siswanya boleh mengenakan
sarung dan tanpa memakai alas kaki (sepatu). Setelah menyelesaikan
pendidikannya di SMP, Soeharto ingin melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang
lebih tinggi. Tapi karena kemiskinan yang mendera, akhirnya ia mengurungkan
niatnya. Ia pun dengan susah payah mencari-cari lowongan pekerjaan.
Nasib baik dan menjadi titik awal karir Soeharto di
militer, ketika 1 Juni 1940 ia diterima sebagai siswa sekolah militer di
Gombong, Jawa Tengah. Ia mengikuti selama pendidikan selama 6 bulan dan menjadi
lulusan terbaik. Ia lulus dengan pangkat kopral.
Pada tahun 1942, Soeharto mulai menapaki kariernya
di dunia militer. Bergabung dengan
tentara KNIL dengan pangkat Sersan. Sedangkan di PETA ia menjadi komandan
resimen dengan pangkat mayor, dan komandan batalyon berpangkat letnan kolonel.
Pada tanggal 26 Desember 1947, Letkol Soeharto
mempersunting Siti Hartinah . Perkawianan mereka dilangsungkan di Solo. Mereka
dikaruniai enam orang anak : Siti Hardiyanti Hastuti, Sigit Harjojudanto,
Bambang Trihatmodjo, Siti Hediati Herijadi, Hutomo Mandala Putra dan Siti
Hutami Endang Adiningsih.
Pada 1 Maret 1949, TNI ingin menunjukkan kepada dunia
bahwa mereka masih kuat. Setelah meminta persetujuan Sri Sultan Hamangkubuwono
IX, Brigade X pimpinan Letkol Soeharto melakukan Serangan Umum ke Yogyakarta,
yang saat itu menjadi ibu kota RI.
Soeharto mendapatkan pangkat kolonel pada Januari 1957
saat ia menjabat Panglima Tentara dan Teritorium IV Diponegoro. Pada 1 Januari 1960,
pangkatnya menjadi brigadir jenderal. Sedangkan pangkat mayor jenderal
didapatkan pada 1 Januari 1962.
Tanggal 1 Oktober 1965, meletus G-30-S/PKI. Soeharto
mengambil alih pimpinan Angkatan Darat. Selain dikukuhkan sebagai Pangad, Jenderal
Soeharto ditunjuk sebagai Pangkopkamtib oleh Presiden Soekarno. Bulan Maret
1966, Jenderal Soeharto menerima Surat Perintah 11 Maret dari Presiden
Soekarno. Tugasnya, mengembalikan keamanan dan ketertiban serta mengamankan
ajaran-ajaran Pemimpin Besar Revolusi Bung Karno.
Karena situasi politik yang memburuk setelah
meletusnya G-30-S/PKI, Sidang Istimewa MPRS, Maret 1967, menunjuk Soeharto
sebagai Pejabat Presiden, dikukuhkan selaku Presiden RI Kedua, Maret 1968.
Beliau berkuasa selama 32 tahun.
Soeharto yang dianugerahi sebagai Bapak Pembangunan
Nasional oleh MPR meninggal meninggal di Jakarta, 27 Januari 2008 . Ia
dimakamkan di Kompleks Astana Giribangun, Karanganyar, Jateng, dengan upacara
kemiliteran yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
No comments:
Post a Comment