Muhammad Ali telah berpulang . Petinju legendaris yang
sering dijuluki si “ Mulut Besar” meninggal di Arizona, Amerika Serikat, pada
Jumat (3/6) waktu setempat pada usia 74 tahun. Dikabarkan Ali meninggal karena
komplikasi penyakit Parkinson yang sudah dideritanya selama 32 tahun. Banyak
beranggapan bahwa penyakit itu timbul karena banyaknya pukulan keras di bagian
kepala yang diterima Ali saat masih aktif di ring tinju.
Ali menikah 3 kali. Istri
pertamanya adalah Sonji Roi yang dinikahinya 14 Agustus 1964. Mereka bercerai
pada 10 Januari 1966. Sedangkan istri keduanya Belinda Boyd (menjadi Khalilah
Ali setelah menikah), menikah pada 17 August 1967. Mereka memiliki 3 anak,
Jamilah dan Rasheda (putri kembar) dan Muhammad Ali, Jr. Ali dan Belinda
akhirnya bercerai karena Belinda mendapati Ali berselingkuh dengan Veronica
Porche Anderson. Ali dan Belinda bercerai tahun 1977. Pada tahun yang sama Ali
menikahi Veronica Porche Anderson dan dikaruniai dua orang puteri, Hanna dan
Laila Ali.
Kini petinju besar
itu sudah tiada. Tapi kisah hidup dan perjuangannya dalam menapaki kesukseksan dan melawan
penyakitnya, pasti sangat menginsipirasi banyak orang.
***
Muhammad Ali terlahir
dengan nama Cassius Marcellus Clay, Jr.
pada 17 Januari, 1942. Ali kecil dilahirkan di Louisville,
Kentucky, Amerika Serikat. Ia adalah anak dari pasangan Cassius Marcellus Clay,
Sr. dan Odessa Grady Clay.
Ali tidak pernah menyangka kehilangan sepeda BMX di saat umurnya 12 tahun
menjadi titik awal dia terjun ke dunia tinju. Dia pun melaporkan kejadian
tersebut ke polisi. Polisi tersebut, Joe Martin,
menyarankan Ali untuk berlatih tinju supaya bisa menghajar pencuri sepedanya.
Ali cukup antusias dan mulai berlatih di bawah arahan Joe Martin. Ia pun
memulai debutnya tahun 1954 dalam sebuah pertandingan amatir.
"Dia berhasil karena dia
memiliki tekad yang lebih tinggi dibandingkan sebagian besar anak lain,"
kata Martin. "Dia merupakan pekerja paling keras dibanding anak-anak lain
yang pernah saya latih."
Selama lima tahun, karir
amatirnya berkembang dan dia menang di berbagai kejuaraan Golden Gloves
Tournament of Champions pada 1959.
Pada tahun 5 September 1960, Ali
mewakili Amerika Serikat untuk Olimpiade di Roma. Ia pun meraih medali emas
untuk kelas berat ringan. Di final ia mengalahkan petinju Polandia, Zbigniew
Pietrzykowski.
Karir profesional Ali dimulai
pada 29 Oktober 1960. Ia menangka angka enam ronde atas Tunney Hunsaker,
seorang kepala polisi dari West Virginia.
Karir tinju Ali semakin cemerlang
setelah dia bertemu dan dilatih oleh Angelo Dundee. Kemenangan demi kemenangan
pun diraihnya. Pada 25 Pebruari 1964, Ali menjadi juara dunia kelas berat. Ia
menang TKO atas Sonny Liston pada ronde ke 7 dari 15 ronde yang direncanakan.
Sonny mengundurkan diri karena cedera yang dialaminya.
Sonny dan Ali melakukan tanding
ulang. Sonny rubuh akibat pukulan Ali. Pukulan itu disebut juga phantom punch
(pukulan hantu).
Menurut ayahnya, Ali sudah masuk
muslim, pada tanggal 7 Februari 1964 atau 18 hari sebelum pertemuan pertama
dengan Sonny Liston. Artikel di Miami Herald mengutip ucapan ayah Clay,
Cassius Clay Sr.: "Anak saya bergabung dengan Black Muslims." Ali pun
tidak mau menggunakan nama lahirnya lagi yang dianggapnya sebagai nama budak.
Pada saat terjadi perang Vietnam,
dia menolak program wajib militer. Ia pun terpaksa diskors oleh Komisi Tinju
dan gelar juara dunianya dibatalkan. Ia pun dikenakan sanksi larangan bertinju
selama 3 tahun. Selain itu ia divonis 5 tahun bui dan denda US$ 10.000. Tetapi
baru menjalani hukuman tiga tahun, muncul penolakan dari warga AS terhadap
perang Vietnam. Ali pun mendapat penangguhan penahanan dan kembali ke ring pada
tahun 1970.
tetapi setelah tiga tahun muncul
penolakan dari warga AS terhadap perang Vietnam. Kemudian Ali mendapatkan
penangguhan hukuman dan kembali ke ring pada 1970 dengan menang atas Jerry
Quarry.
Kekalahan pertama Ali diterimanya
saat berhadapan dengan Joe Frazier pada 8 Maret 1971. Ali menderita kalah angka
dan harus menyerahkan gelar juaranya. Partai ulangan keduanya terjadi pada 28
Januari 1974 dan dimenangkan Ali, tapi tanpa gelar karena sebelumnya Frazier
dikalahkan oleh George Foreman. Pertemuan ketiga mereka diadakan di Manila
tanggal 1 Oketober 1975.
Pada 30 Oktober 1974, Ali merebut
kembali gelar juaranya. Ia mengkandaskan George Foreman di Kinsasha, Zaire pada
ronde ke 8. Pertandingan ini disebut juga Rumble
in the Jungle.
Ali menjadi petinju pertama merebut
gelar juara dunia kelas berat sebanyak tiga kali setelah mengalahkan Leon
Spinks dengan angka 15 ronde di New Orleans tanggal 15 September 1978.
Ali menyatakan pensiun dari ring tinju
tanggal 6 September 1979. Tapi tanggal 2 Oktober 1980, ia membatalkan niatnya
dan naik ring kembali melawan Larry Holmes. Ali pun menyerah di ronde ke 11.
Ali benar-benar pensiun setelah laga terakhir melawan Trevor Berbick di Bahama
tanggal 11 desember 1981. (dari berbagai sumber)
No comments:
Post a Comment