Mungkin
tidak banyak pernah mendengar nama Archandra
Tahar. . Namanya tidak cukup populer di perpolitikan Indonesia. Itu sebabnya
cukup mengejutkan bagi banyak kalangan sewaktu Presiden Jokowi mengangkatnya
sebagai Menteri ESDM menggantikan Sudirman Said pada 27 Juli 2016.
Tidak populer di negeri sendiri, tapi nama Archandra Tahar
cukup dikenal di dunia internasional. Ia bekerja dan menetap di Amerika
Serikat. Archandra adalah Presiden Direktur Petroneering di
Houston. Ia
ahli di bidang kilang lepas pantai atau offshore.
Bagi Archandra, ditunjuk sebagai Menteri ESDM adalah suatu
hal yang mengejutkan. Walaupun dalam beberapa kesempatan pernah berdiskusi
dengan Presiden Jokowi tentang masalah oil dan gas di Indonesia. Kabar akan
menjadi menteri diterimanya beberapa hari sebelum dilantik.
Pria yang memiliki pengalaman 14 tahun di lapangan dalam
bidang hidrodinamika dan teknik offshore ini memiliki 3 hak paten. terkait teknik kilang
lepas pantai.
Archandra juga dikenal sebagai penulis yang diakui terkait standar industri
hidrodinamika. Selama 13 tahun terakhir, Archandra bekerja di berbagai
perusahaan migas seperti Spar, TLP, Compliant Tower, Buoyant Tower dan Multi
Colum Floater.
Lahir
di Padang, Sumatera Barat pada 10 Oktober 1970, Archandra adalah lulusan Tehnik
Mesin ITB. Setelah lulus tahun 1994, Archandra sempat berkarir di Andersen
Consulting. Dua
tahun ia memutuskan melanjutkan kuliahnya ke jenjang S2 di Amerika. Gelar
master di bidang Teknik Kelautan diperolehnya dari Texas A&M University pada tahun 1998. Sedang gelar doktor untuk
bidang yang sama diperolehnya pada tahun 2001, juga dari Texas A&M University.
Salah satu sumbangsih pikiran Archandra kepada Presiden
Jokowi adalah menarik kembali Blok Masela agar dikuasai Indonesia, dengan
memutuskan eksplorasi harus dilakukan onshore bukan offshore.
Menempati posisi baru sebagai menteri, Archandra bercita-cita
untuk membangun kemandirian dari sisi energy. Menurutnya untuk membangun
sektor industri energi, bekalnya
adalah integrity. Seperti dikutip dari setkab.go.id, Archandra
berkata bahwa kita memerlukan transparansi dari pengelolaan sektor energi. Yang
namanya integritas dalam pengelolaan sumber daya alam ini diperlukan sehingga
kita bisa duduk sejajar dengan bangsa-bangsa lain, kalau kita bisa secara
bangsa berintegritas dalam hal dealing atau memutuskan sesuatu yang
berkaitan dengan policy di bidang oil and gas. (dari berbagai
sumber)
Selamat bertugas pak, semoga Indonesia makin jaya.
Mantap. Maju terus.
ReplyDelete