Tuesday 12 July 2016

Menteri dengan Segudang Penghargaan - Anies Baswedan

Anies Rasyid Baswedan, Ph.D atau yang akrab juga disapa Anies Baswedan, didaulat oleh Presiden Jokowi untuk mengisi pos Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar & Menengah di kabinet kerja. Sebelum mengisi pos ini, ia adalah Rektor Universitas Paramadina di Jakarta. Jabatan sebagai rektor ini mulai diembannya pada 15 Mei 2007. Ia menjadi rektor termuda di Indonesia pada saat itu.

Anies Baswedan lahir di Kuningan, Jawa Barat pada tanggal 7 Mei 1969. Ia adalah cucu dari pejuang kemerdekaan RI, Abdurrahman Baswedan dan putera dari pasangan Rasyid Baswedan-Aliyah Rasyid. Masa kecil Anies banyak dihabiskan di Yogyakarta. Pendidikan sekolah dasar hingga sarjana S1 diselesaikan di Yogyakarta.

Pendidikan sarjana diselesaikan Anies dari Universitas Gajah, Fakultas Ekonomi pada tahun 1995. Gelar masternya diperoleh dari School of Public Affairs, University of Maryland, College Park, pada tahun 1997. Sedangkan gelar doktor dalam Ilmu Politik dari Northern Illinois University pada tahun 2005 saat berusia 36 tahun.
Penggagas berdirinya Gerakan Indonesia Mengajar ini menyandang segudang penghargaan tingkat dunia. Ia tercatat sebagai orang Indonesia pertama di antara '100 orang intelektual di dunia' pilihan majalah Foreign Policy, edisi April 2008. Ia disejajarkan dengan nama-nama tokoh dunia seperti tokoh perdamaian, Noam Chomsky, penerima penghargaan Nobel seperti Shirin Ebadi, AL Gore, Muhammad Yunus atau Amartya Sen.
Majalah Foresight, terbitan Jepang memasukkan nama Anies, , yang diperkirakan akan berperan dalam perubahan dunia dua dekade mendatang. Nama-nama lain yang tercantum dalam majalah tersebut antara lain adalah Presiden Venezuela (almarhum) Hugo Chavez, serta (mantan) Menlu Inggris David Miliband.
Anies juga pernah mendapat perhargaan sebagai salah-seorang ‘Young Global Leaders 2009’ dari Forum Ekonomi Dunia (The World Economic Forum).
Suami dari Fery Farhati Ganis ini pada bulan Juni 2009, terpilih menjadi moderator untuk debat presiden pertama yang pertama dilakukan di Indonesia dan disiarkan langsung oleh semua jaringan TV Nasional.

Pada 2 November 2010 Presiden Susilo Bambang Yudoyono Tim Independen Verifikasi Fakta dan Proses Hukum Kasus Bibit-Chandra atau sering disebut Tim Delapan. Anies Baswedan terpilih menjadi salah satu anggota tim bersama Adnan Buyung Nasution, Todung Mulya Lubis, Hikmayanto Juwana, Amir Syamsudin, Komaruddin Hidayat, Koesparmono Irsan dan Denny Indrayana.

Pada tahun 2013 Anies pernah ikut konvensi calon presiden Partai Demokrat. Ia memiliki cita-cita untuk melunasi janji kemerdekaan.  Ia mengganggap konvensi ini merupakan sebuah panggilan tanggung jawab dan sebuah kehormatan.

Pada  Pemilu Presiden 2014, Anies bergabung  tim pemenangan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Anies terpilih menjadi juru bicara. Anies ikut dalam tim ini karena ingin mendukung orang baik di pemerintahan.

Berdasarkan hasil perombakan kabinet (reshuffle) kabinet Jilid II pada tanggal 27 Juli 2016, Anies Baswedan salah satu menteri yang diganti oleh Presiden Jokowi. Dengan besar hati ia menyerahkan jabatannya kepada Muhadjir Effendy. (dari berbagai sumber)

No comments:

Post a Comment