Thursday 14 July 2016

Menteri BUMN - Rini Soemarmo

Rini Mariani Soemarno dipercaya Jokowi sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara di Kabinet Kerja.  Sebelumnya Rini diserahi tugas sebagai Kepala Staf Tim Transisi untuk mempercepat implementasi program “Nawa Cita”, sesuai janji kampanye Jokowi. Posisi menteri bukanlah hal baru bagi Rini Soemarmo. Periode 2001-2004, Megawati menunjuknya sebagai Menteri Perindustrian dan Perdagangan.
F
Rini Soemarmo lahir di Maryland, Amerika Serikat pada 9 Juni 1958. Masa kecil Rini harus hidup berpindah-pindah karena tugas ayahnya. Ayahnya, Soemarmo adalah Menteri Keuangan Kabinet Kerja III periode 1960-1962 dan Gubernur Bank Indonesia tahun 1962-1963.

Rini merupakan lulusan Fakultas Ekonomi, Wellesly College Massachusetts, USA. Ia menyeselesaikan pendidikannya pada tahun 1981. Setelah sempat magang di Departemen Keuangan Amerika Serikat, pada tahun 1982 Rini memutuskan untuk kembali ke Indonesia dan bekerja di Citibank, Jakarta.

Karir dari mantan istri Didik Soewandi, terbilang cukup melesat. Pada tahun  1988-1989 ia sudah menduduki posisi Vice President Citibank N.A, Jakarta. Pada tahun 1989 Rini memutuskan bergabung dengan PT Astra International, Jakarta. Di perusahaan ini Rini kembali menunjukkan kualitasnya dan terpilih menjadi Direktur Utama PT Astra International, Jakarta pada tahun 1998 hingga tahun 2000.

Sebelum menduduki posisi Direktur Utama PT. Astra International, Rini sempat masuk ke lingkungan birokrasi. Pada awal 1998, Fuad Bawazier yang saat itu menjabat sebagai Menteri Keuangan menunjuk Rini sebagai asisten bidang Hubungan Ekonomi Keuangan Internasional. Pada April 1998 Rini juga terpilih menjadi Wakil Kepala Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Rini menduduki posisi ini hanya dalam hitungan bulan dan memutuskan kembali berkarya di PT. Astra International.

Rini harus merelakan posisi Presiden Direktur Internasional kepada Theodore Permadi Rachmat berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa 8 Februari 2000. Lepas dari Astra Rini sempat berkarir di PT Agrakom - Bidang Bisnis Internet, Jakarta (2000) sebagai komisaris, PT Semesta Citra Motorindo (2000-2001) sebagai Presiden Direktur.

Periode 2001-2004, Rini kembali masuk ke lingkungan birokrasi setelah Presiden RI kelima Megawati mengangkatnya sebagai sebagai Menteri Perindustrian dan Perdagangan.

Setelah tidak menjabat lagi sebagai menteri, Rini kembali menapaki karir di swasta. Ia menduduki posisi sebagai Presiden Direktur PT Kanzen Motor Indonesia pada tahun 2005.

Pada tahun 2013, Rini pernah diperiksa oleh Komisi Pemberantasan terkait terkait penyelidikan atas surat keterangan lunas (SKL) yang diterbitkan Badan Penyehatan Perbankan (BPPN). Ia diperiksa karena kapasitasnya sebagai anggota dari Komite Stabilitas Sektor Keuangan (KSSK).

Sebelum mengangkat menteri-menterinya, Jokowi menyerahkan nama-nama ke KPK dan salah satunya ada nama Rini Soemarmo. Walaupun menurut beberapa sumber, Rini Soemarmo mendapat rapor merah dari KPK tapi Jokowi tetap memercayakan posisi Menteri Badan Usaha Milik Negara kepadanya. (dari berbagai sumber)


No comments:

Post a Comment