Ir. Joko Widodo atau
lebih akrab disapa Jokowi, terpilih menjadi Presiden RI ketujuh berdasarkan
hasil pilpres Juli 2014. Berbeda dengan sebelumnya, Jokowi bukanlah datang dari
elit partai ataupun dari jenderal militer. Ia hanyalah seorang pengusaha mebel. Kemudian menjadi
Walikota Surakarta tahun 2005 hingga tahun 2012 dan Gubernur DKI
Jakarta tahun 2012 hingga tahun2014.
Jokowi lahir di Solo
Jawa Tengah, tanggal 21 Juni 1961. Lahir dari pasangan Noto Mihardjo dan Sudjiatmi. Awalnya kedua orang tuanya memberi
nama Mulyono sebelum berganti nama menjadi Joko Widodo. Masa
kecil Jokowi tidak banyak bermain. Karena kesulitan ekonomi orang tuanya, ia
harus membantu orangtuanya mencukupi keperluan sekolahnya. Berdagang, mengojek
payung dan menjadi kuli panggul terpaksa harus ia lakukan.
Pendidikan dasar
ditempuh Jokowi di SD Negeri 112 Tirtoyoso, lalu melanjut ke SMP Negeri 1
Surakarta. Selepas dari SMP Jokowi berniat melanjut ke SMA Negeri 1 Surakarta,
tapi gagal. Ia pun diterima di SMA Negeri 6 Surakarta. Pendidikan tinggi
diselesaikan di Fakultas Kehutanan, Universitas Gajah Mada pada tahun 1985.
Jokowi menikah dengan kekasih
hatinya, Iriana, di Solo tanggal 24 Desember 1986.
Mereka dikaruniai tiga orang anak,
Gibran Rakabuming Raka, Kahiyang Ayu dan Kaesang Pangarep.
Setelah lulus,
Jokowi sempat bekerja di sebuah perusahaan BUMN di Aceh, PT.
Kertas Kraft Aceh. Jokowi tidak bertahan lama di Aceh, akhirnya ia memutuskan
kembali ke Solo. Di Solo ia bergabung dengan usaha milik pamannya. Berkat usaha
dan kerja kerasnya, Jokowi pun memutuskan untuk berdiri sendiri. Ia memulai
usahanya dengan nama CV Rakabu. Usaha ini pun sempat
mengalami pasang surut. Ia pun pernah ditipu karena pesanan yang tidak dibayar.
Namun semangat Jokowi tidak pernah surut, pada akhirnya ia pun mengalami
kesuksesan.
Sukses dalam usaha
bisnis, akhirnya Jokowi pun memutuskan memasuki jalur birokrat. Ia menjadi
calon Walikota Solo lewat jalur partai PDI-P. Ia pun terpilih menjadi Walikota
Solo periode 2005-2010. Sewaktu menjadi pengusaha Jokowi sering mengunjungi
Eropa. Di Solo, ia mencoba menerapkan konsep pembangunan di Eropa tetapi dengan
pendekatan yang humanis. Ia sering mengadakan blusukan untuk menyampaikan programnya kepada masyarakat. Dan ini
mendapat sambutan hangat dari masyarakat Solo. Ia pun akhirnya terpilih kembali
menjadi Walikota Solo periode 2010-2015.
Keberhasilan Jokowi
di Solo, cukup memikat Megawati. Jokowi pun dinominasikan oleh
PDIP untuk menjadi gubernur DKI Jakarta. Ia pun akhirnya ikut dalam persaingan pilkada DKI tahun 2012 berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama
(Ahok). Mereka pun terpilih
menjadi Gubernur –Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017, setelah mengalahkan petahana Fauzi Bowo lewat dua putaran.
Di Jakarta, Jokowi
menunjukkan kinerja yang sangat bagus. Bersama Ahok, ia menata kota Jakarta.
Seperti di Solo, Jokowi tetap melakukan pendekatan humanis dalam menjalankan
programnya. Blusukan tetap menjadi andalannya dalam menyampaikan programnya ke
masyarakat.
Pembenahan di
segala sektor mulai dilakukan termasuk di birokrasi. Jokowi dan Ahok secara
bersama-sama mencoba menutup peluang-peluang korupsi di lingkungan birokrasi. Prinsip “The right man on the right
place” benar-benar diterapkan. Lelang jabatan dilakukan untuk mencari pegawai
yang berkompeten untuk menduduki posisi di lingkungan pemprov. Selain itu
Jokowi sangat memperhatikan orang miskin di Jakarta. Kartu Jakarta Sehat dan
Kartu Jakarta Pintar menjadi senjata andalannya untuk membantu orang yang tidak
mampu untuk memperoleh pendidikan dan kesehatan yang layak. Pembangunan
infrastruktur juga menjadi prioritas, selain penanganan banjir dan kemacetan.
Jokowi sungguh
mendapat tempat di hati masyarakat. Selain dianggap bersih, dia juga dianggap
sebagai pemimpin muda yang akan membawa perubahan. Lagi-lagi PDI-P menganggap
Jokowi cukup berhasil memimpin Jakarta.
Jokowi pun diberi
tantangan baru. Ia kembali diusung kembali oleh PDI-P untuk berlaga di pilpres
2014. Lewat pengumuman tanggal 14 Maret 2014, Jokowi resmi diusung oleh PDI-P.
Kemudian lewat pengumuman yang disampaikan Jokowi pada 19 Mei 2014 di Gedung
Joeang 45 Menteng, Jokowi memilih Jusuf
Kalla sebagai pasangannya. Dihari yang sama, pasangan ini juga resmi
mendaftarkan diri ke KPU sebagai pasangan capres – cawapres.
Selain PDI-P
pasangan ini mendapat dukungan dari Partai Nasdem, PKB dan Hanura.
Gelombang dukungan
yang sangat besar terhadap Jokowi mulai bermunculan. Banyak relawan yang
bekerja tanpa pamrih. Jokowi dianggap menjadi harapan baru untuk perubahan
Indonesia menjadi lebih baik.
Pilpres
dilaksanakan pada 9 Juli 2014. Jokowi dan Jusuf Kalla mendapatkan 53% lebih
suara dan unggul atas pasangan Prabowo Subianto – Hatta Rajasa. Pada tanggal 22
Juli 2014 KPU secara resmi mengumumkan Jokowi – Kalla sebagai presiden dan
wapres terpilih.
Hasil ini menuai
protes dan pihak Prabowo – Hatta dan berlanjut ke sidang sengketa hasil
pilpres. Prabowo mengajukan gugatan ke MK dan pada 21 Agustus 2014, MK menolak
semua gugatan Prabowo.
Pada tanggal 20
Oktober 2014 Jokowi dilantik sebagai Presiden RI ketujuh di gedung MPR/DPR.
Pelantikan ini menandai dimulainya jabatan presiden dan wakil presiden. (dari berbagai sumber)
No comments:
Post a Comment