Monday, 25 July 2016

Anak Desa Yang Menjadi Menteri Sekretaris Negara. - Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc

Sederhana itulah kesan pertama setelah melihat sosok Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc . Anak desa yang selalu mementingkan pendidikan ini dipercaya Jokowi untuk menjadi menteri di kabinetnya.

Lahir di Desa Dolokgede, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur pada 13 Februari 1962, Pratikno menyelesaikan pendidikan SD bersama 13 orang temannya. Sekolah SMP sangat jauh dari kampung halamannya, yang memaksa dia harus indekos. Sangat disayangkan dari 13 orang hanya dia yang melanjut ke SMP.

Kesulitan hidup benar-benar menempa Pratikno menjadi pribadi yang tangguh dan mandiri. Ia sudah terbiasa masak sendiri. Bangun lebih pagi, untuk masak nasi.

Selepas SMP, Pratikno melanjut ke SMA di Bojonegoro dan lulus pada tahun 1980. Usai menamatkan SMA, Pratikno diterima menjadi mahasiswa di Universitas Gajah Mada, Fakultas Isipol Jurusan Ilmu Pemerintahan. Semula ia bercita-cita menjadi sekda. Tapi nasib berkata lain, ia diterima menjadi dosen di almamaternya. Ia pun melanjutkan pendidikan ke luar negeri. Gelar master bidang administrasi pembangunan diperolehnya dari Universitas of Birmingham, Inggris pada tahun 1991. Sedangkan Phd. dari Flinders University, Australia pada tahun 1997.

Pratikno menjadi dosen di UGM mulai tahun 1986, hingga ia mencapai jabatan tertinggi di almaternya tersebut. Pratikno terpilih menjadi Rektor UGM ke 14 untuk periode 2012 – 2017.
Suami dari Dra. Ec. Siti Faridah punya segudang pengalaman dan prestasi. Seperti dikutip dari wikepedia, berikut pengalaman profesional Pratikno.

  • Dean of Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia(2008-2012).
  • Moderator for Final Presidential Debate, in Indonesia, held by Commission of General Election and broadcasted by all national TV station in Indonesia, July 2009.
  • Lecturer at Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia. (1986-now).
  • Chief Manager of Postgraduate Program on Local Politics and Regional Autonomy, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta Indonesia (2003-2008).
  • Vice Dean for Academic Affairs, Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia (2001-2004).
  • Member of Expert Team for Ministry of Home Affairs, Republic of Indonesia.
  • Member of Academic Board for the cooperation between Universitas Gadjah Mada and Agder University College, Kristiansen, Norway (1998-2003).
  • Indonesian Counterpart for the cooperation between Universitas Gadjah Mada and National University of Singapore and some other Universities in Asia and Australia (2001-2008).
  • Manager for the cooperation between Postgraduate Program on Local Politics and Regional Autonomy Universitas Gadjah Mada and the Department of Asian Studies, Flinders University of South Australia (2003).
  • Indonesian Counterpart for the cooperation between Institute Development Studies, Brighton, UK; Madras Institute of Development Studies, Chennai, India; Lahore University of Management Science, Pakistan, and Universitas Gadjah Mada, Indonesia (2004-2006).
  • Manager for the cooperation between the Faculty of Social and Political Science Universitas Gadjah Mada with the Royal Netherlands Institute of Southeast Asian and Carribean Studies/ the Koninklijk Instituut voor Taal, Land, en Volkenkunde (KITLV, Leiden) (2007-2011).
  • Permanent Indonesian Counterpart for Asia Barometer, Tokyo University and Chuo University, Japan. (2004-2009)
  • Board for the cooperation between Center for East and South East Asian Sosial Studies (CESSAS) Universitas Gadjah Mada with Oslo University, Norway and Colombo University, Sri Lanka (2007-2009)

 Keanggotaan Organisasi
  • 2006-2007: Member of Expert Team on the Division of Law, Social-Politic, and Regional Autonomy, the Ministry of Home Affairs, Republic Indonesia.
  • 2007-2009: Member of Expert Team the Conception of Implementation Regional Government, The Ministry of Home Affairs, Republic Indonesia
  • 2007-2009: Member of The Council of Consideration of Regional Autonomy, The Ministry of Home Affairs, Republic Indonesia
  • 2010-2012: Member of The Council of Consideration of Regional Autonomy, The Ministry of Home Affairs, Republic Indonesia

Pratikno mengenal Jokowi cukup dekat. Bersama Andrinof Chaniago dan Cornelis Lay, Pratikno dipercaya menjadi tim sinkronisasi Tim Transisi Jokowi-Jusuf Kalla. Tim ini bertugas menyatukan semua usulan kelompok kerja Tim Transisi dan menetapkan langkah prioritas pelaksanaannya sebagai masukan kepada Presiden.

Dan Jokowi pun kepincut dengan kesederhanaan dan intelektualis Pratikno. Sejak 27 Oktober 2014, Pratikno dipercaya menjabat sebagai Menteri Sekretaris Negara. (dari berbagai sumber)



No comments:

Post a Comment